Kamis, 19 Maret 2015

Material dan Panduan Aquascaping



Peralatan Wajib Aquascape
  1. Aquarium
  2. Filter
  3. Lampu
  4. Substrate
Peralatan untuk hasil yg lebih canggih:
  1. CO2 : tabung / DIY, Diffuser atau reactor, selang CO2, bubble counter
  2. Pupuk : pupuk dasar dan/atau pupuk cair
  3. Lampu highlight dengan spectrum cahaya yang cocok
  4. Timer listrik
  5. Pendingin (fan / chiller)
Untuk Hasil yang Lebih Optimal atau Aquarium High Tech
  1. Filter / powerhead tambahan dengan media yang lebih advanced
  2. pH controller
  3. Solenoid needle valve regulator untuk CO2
  4. Pupuk dasar dan pupuk cair sudah suatu keharusan, lebih keren lagi kalo menggunakan auto dosing pump
  5. Sumber air yang soft, misalnya Reverse Osmosis filtration kecuali memang sudah punya air hibahan surga
  6. Sudah pasti Chiller, atau malah heater....

Pembahasan Lebih Detail

  1. Aquarium
    Aquarium untuk aquascape memerlukan spesifikasi yang lebih "advanced" dibandingkan dengan untuk memelihara ikan biasa. Contohnya : kaca yang digunakan harus lebih tebal, pengeleman harus lebih rapi dan kuat, dan lainnya.

    Mengapa ?
    Karena isinya sangat berat, selain pasir silica/soil yang digunakan, pemain aquascape biasanya juga menambahkan batu dan kayu yang beratnya bisa mencapai puluhan kilogram. Tentunya karena ini tekanan terhadap aquarium yang digunakan menjadi lebih besar.
    Ada kalkulator khusus untuk menghitung tingkat keamanan aquarium. Link nya akan saya posting belakangan. Jadi, jangan sampai udah buat aquascape cape-cape, eh pas udah mau jadi malah jebol karena tidak kuat menahan tekanannya.

    Buatlah aquarium dengan volume paling besar yang dapat dibeli dengan budget anda. Ada keuntungan yang didapatkan dengan memiliki aquarium besar, seperti : ekosistem yang stabil lebih cepat terbentuk, juga irit biaya : karena pada nantinya, pasti aquascaper akan menginginkan aquarium yang lebih besar. Jadi daripada beli 2 kali, mendingan beli yang gede aja sekalian.

  2. Filter
    Filter adalah kunci utama kejernihan aquarium dan kestabilan ekosistem di dalam aquarium kita.

    FUNGSI FILTER 
    1. Filter Mekanis
      Hampir semua jenis filter yang digunakan berfungsi sebagai filter mekanis, yakni bertujuan untuk menyaring atau menangkap kotoran-kotoran yang mengalir melalui media filter. Semakin 'rapat' media filter, misalnya filter wool, semakin banyak kotoran yang dapat disaring, termasuk kotoran yang berbentuk halus. Namun konsekuensinya, media filter tersebut cepat tersumbat (ditandai dengan semakin perlahannya arus air). Jadi, media filter harus dibersihkan secara teratur agar fungsi filter tetap bekerja dengan baik.
    2. Filter Biologis
      Dengan filter biologis berarti kita menyediakan tempat bagi pertumbuhan bakteri untuk mengurai amonia dan nitrit yang berbahaya bagi kehidupan ikan menjadi nitrat yang lebih tidak berbahaya. Bakteri pengurai tersebut sebenarnya juga tumbuh di dalam aquarium, seperti di pasir, batu-batuan, dan bahkan tanaman air. Akan tetapi jumlah ini tidak cukup untuk mengurai amonia dan ditrit yang terbentuk di dalam aquarium. Oleh karena itu harus disediakan tempat yang lebih besar bagi pertumbuhannya, yakni di dalam media filter.
      Mengingat bakteri pengurai tersebut membutuhkan banyak oksigen untuk kehidupan dan pertumbuhannya, maka tersedianya oksigen sepanjang waktu adalah mutlak. Hal ini dapat tercapai bila :
      • Arus air yang melalui media filter cukup kuat, sehingga oksigen dapat berjumlah banyak.
      • Menggunakan media filter yang banyak rongga dan tidak cepat tersumbat, misalnya bioball
    3. Filter Kimiawi
      Filter ini fungsi utamanya bukan untuk menyaring kotoran, tetapi untuk membuat kualitas air aquarium menjadi seperti yang kita inginkan.
      Contoh media filter kimiawi :
      • Karbon aktif
      • Peat (humus)
      • Ion Exchange Resin (IER)
      • Reverse Osmosis
      • Ultra Violet
      • Manganese Green Sand
      • Pasir Aktif
      • Zeolit
      • Dan lainnya

  3. Lampu
    Sebagaimana di alam, tanaman membutuhkan sumber cahaya untuk tumbuh. Di dalam sebuah setup aquascape, lampu digunakan sebagai sumber cahaya yang lebih terkendali dibandingkan dengan matahari di alam aslinya.
    Cahaya dibutuhkan tanaman untuk berfotosintesa, sebuah proses yang vital, yang membuat tanaman membuat energi yang kemudian disimpan dan digunakan untuk tumbuh. tanpa cahaya yang cukup, proses fotosintesa akan melemah dan kesehatan tanaman berkurang. Dengan menyediakan cahaya yang cukup, dikombinasikan dengan faktor-faktor lingkungan lainnya, tanaman dapat melakukan proses ini di taraf yang optimal.
    Pembahasan lebih detail mengenai pencahayaan. 

  4. Substrate
    Tanaman menggunakan substrate bukan hanya untuk tempat untuk berakar, tetapi juga sebagai sumber nutrisi, dan untuk beberapa tanaman, adalah tempat untuk bereproduksi. Kesulitan yang ditemui saat bercocok tanam seringkali disebabkan oleh ketidak cocokan substrate.
    Pasir / kerikil bersih dan bersifat inert (tidak menimbulkan reaksi kimia) dapat membuat media yang cukup baik bagi tanaman untuk tumbuh. Ukuran substrate yang salah dapat mengakibatkan masalah pada pertumbuhan tanaman. Ukuran partikel yang terlalu besar dapat melepaskan pupuk yang sudah kita berikan di dalamnya. Bila substrate terlalu halus, dapat memadat dan memberhentikan pergerakan oksigen dan nutrisi, yang mengakibatkan kerusakan pada struktur akar. Ukuran substrate yang cocok bagi aquarium adalah 1-3mm dan bentuknya membulat.
    Ketebalan substrate juga berbeda bagi setiap jenis tanaman. Spesies seperti Echinodorus dan beberapa jenis Cryptocoryne, membutuhkan substrate yang cukup dalam untuk memberikan keleluasaan bagi pertumbuhan akar. 

    Sekian.

Senin, 16 Maret 2015

Jenis Wadah Pembudidayaan Ikan

Berbagai macam wadah dapat digunakan untuk melakukan kegiatan budi daya ikan, contohnya kolam, tambak, bak, akuarium, dan keramba jaring apung. Dengan memahami berbagai macam wadah budi daya, konstruksi wadah budi daya, dan persiapan wadah budi daya yang akan digunakan maka dapat menigkatkan produktivitas dalam budi daya ikan.

1. Kolam
Jenis kolan yang digunakan tergantung pada sistem budi daya yang akan diterapkan. Berikut adalah sistem budi daya ikan yang sering digunakan.

a) Sistem budi daya tradisional/ ekstensif menggunakan kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah.
b) Sistem budi daya semi intensif menggunakan kolam yang bagian dinding pematangnya terbuat dari tembok, sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah.
c) Sistem budi daya intensif menggunakan kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terdiri dari tembok.
Bentuk kolam yang diganakan adalah persegi panjang, persegi, lingkaran, atau segitiga.


2. Bak
Jenis bak yang digunakan disesuaikan dengan skala produksi budi daya dan hampir sama dengan kolam. Bak dapat dikelompokkan menjadi bak pemijahan ikan biasanya terbuat dari beton atau fiber, sedangkan bak plastik digunakan untuk melakukan pemeliharaan ikan.


3. Akuarium
Akuarium adalah sebuah vivarium biasanya ditempatkan di sebuah tempat dengan sisi yang transparan (dari gelas atau plastik berkekuatan tinggi), di dalamnya satwa dan tumbuhan air (biasanya ikan, namun dapat juga ditemukan invertebrata, amfibi, mamalia laut dan reptil) ditampung, dan digunakan untuk display publik. Akuarium berasal dari bahasa latin aqua yang berarti "air", dan sufiks -arium yang berarti "tempat yang terkait dengan".
Memelihara ikan di dalam akuarium adalah hobi yang cukup populer. Akuarium raksasa pertama untuk umum, didirikan di Kebun Binatang London, Inggris pada tahun 1853. Bersaman dengan jalannya waktu, teknologi yang digunakan di dalam akuarium makin berkembang, (seperti sistem penyaringan dan penerangan).
 Beberapa komponen pendukung yang ada di akuarium sebagai berikut:
- Pompa udara untuk memasukkan udara ke akuarium lewat pipa.
- Filter akurium berguna untuk menjaga kestabilan ekosistem dalam akuarium.


4. Keramba Jaring Apung
Bagi orang yang tidak memiliki lahan darat dalam bentuk kolam dapat melakukan budi daya ikan di perairan umum. budi daya ikan di perairan umum. Budi daya ikan dengan menggunakan keramba merupakan salah satu cara yang bisa digunakan. Dengan menggunakan wadah keramba dapat diterapkan beberapa sistem budi daya ikan baik secara ekstensif, semi intensif, maupun intensif.


Jenis- jenis Ikan Hias



No.
Nama Ikan
Tempat Hidup
Deskripsi (Ciri- Ciri Fisik)
1.
Ikan Gabus
Air tawar
Ikan gabus merupakan ikan yang cukup besar. Kepalanya gepeng dengan sisik- sisik diatas kepalanya. Mulut dan giginya besar dan tajam. Sirip punggungnya memanjang dan sirip ekor membulat.
2.
Ikan Gurami
Air tawar
Bentuk tuuhnya lebar dan pipih. Gurami muda memiliki moncong yang meruncing dan pita melintang di sekeliling tubuhnya. Gurami yang telah dewasa warnanya akan memudar dan memliki benjolan yang tidak beraturan.
3.
Ikan Tawes
Air tawar
Ikan ini menyukai air yang diam dan tenang. Ikan berukuran sedang ini memiliki panjang total hingga 330 mm.
4.
Ikan Nila
Air tawar
Ikan ini memiliki ukuran tubuh sedang hingga 30 cm. Tubuhnya berwarna kehitaman atau keabuan dengan beberapa pita melintang (belang)yang mengabur pada ikan dewasa.
5.
Lele
Air tawar
Tubuhnya licin. Tubuhnya agak pipih memanjang dengan kumis yang panjang, mencuat disekitar bagian mulutnya.
6.
Ikan Kakap
Air laut
Memiliki tubuh yang bulat pipih dengan sirip memanjang sepanjang punggung.
7.
Ikan Teri
Air laut
Ikan teri tubuhnya sangat kecil dengan panjang maksimum 5 cm. Ikan teri memiliki moncong berbentuk tumpul dengan gigi yang kecil dan tajam pada kedua rahangnya.
8.
Ikan Bandeng
Air laut
Bandeng yang diambil dari tambak biasanya berbau lumpur. Berbeda dengan bandeng yang diambil dari keramba yang hampir tidak berbau. Rasanya gurih dan tidak asin serta tidak mudah hancur ketika dimasak.
9.
Ikan Tuna
Air laut
Tubuhnya sedikit pipih dengan dengan moncong- moncong meruncing di sisinya.
10.
Ikan Tenggiri
Air laut
Tubuhnya memanjang dan memipih lumayan kuat pada sisik- sisiknya. Mocong meruncing dengan mulut lebar serta gigi tajam dan kuat pada rahang atas maupun bawah.



No.
Gambar ikan
1.
Ikan Gabus
2.
Ikan gurami

3.
Ikan tawes
4.
Ikan nila
5.
Ikan lele
6.
Ikan kakap
7.
Ikan teri
8.
Ikan bandeng
9.
Ikan tuna
10.
Ikan tenggiri